Disiplin Rohani


“Satu kata yang menjadi angan-angan setiap orang tapi pada kenyataannya secara umum hanya dapat bertahan dalam waktu yang singkat dan membutuhkan proses yang panjang untuk memulainya.”

Yaelah. Susah amat yak buat disiplin? 😂 

Sebenarnya, kedisiplinan itu mudah dilakukan, tapi yang namanya manusia, yang mudah aja jadi susah. Wajar? Hmmmm… Ini dia.

Kenapa kedisiplinan itu susah sekali untuk diterapkan? Karena apa yang seharusnya dilarang dianggap wajar kalau sengaja atau tidak sengaja dilakukan.

Mewajarkan.

Kita sering sekali mewajarkan kesalahan kita. Misal, besok pagi berniat untuk bangun pagi untuk doa dan baca Alkitab sebelum memulai hari, tapi akhirnya susah bangun karena malam sebelumnya tidur sampai larut dengan alasan banyak yang dikerjakan. Lalu kita akan mewajarkan kondisi tersebut.

Coba kita semua ingat tentang sebuah ayat di 1 Korintus 9:25 yang berkata “Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal.

Hidup kita itu sebetulnya sebuah pertandingan. Kita bertanding untuk menjadi yang terbaik. Kita bertanding untuk mendapatkan yang terbaik. Kekalahan bukanlah sebuah pilihan bagi kita. Kenapa? Karena sejak semula kita diciptakan menjadi seorang pemenang, bahkan lebih dari pemenang! Nah, sadar kan sekarang?

Barusan saya menyampaikan renungan pagi ke murid-murid saya. Saya memberi mereka sebuah contoh nyata. Mereka bisa mendisiplin diri untuk melatih kemampuan mereka dalam sebuah game tertentu sampai menjadi pro. Kenapa tidak bisa mendisiplin diri untuk melatih diri dalam hal yang jauh lebih penting dalam kehidupan ini?

Saya bukan orang yang sempurna dan sudah sangat disiplin ketika menulis blog ini. Tapi justru itu, saya mau ajak semua readers untuk sama-sama belajar dengan saya. Let’s see, mana di antara kita yang bisa tetap disiplin. (#miahahahaha).

Selamat hari Senin! Enjoy your day and remain blessed in Christ!

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.